1. Perawatan Gedung DPR
Selain merenovasi perbagian, ternyata perawatan secara keseluruhan terhadap Gedung DPR juga dilakukan. Untuk tahun 2012 ini anggaran untuk perawatan gedung tersebut mencapai 500 miliar rupiah.
Dana sebesar ini menurut Wakil Ketua Banggar DPR asal PKS Tamsil Linrung digunakan untuk perawatan secara keseluruhan. Ia menambahkan anggaran 500 miliar ini sudah melalui tahapan efisiensi, karena sebelumnya dana yang diajukan mencapai 800 miliar rupiah.
Jadi, biaya perawatan gedung DPR itu merupakan hampir dari setengah biaya pembangunan gedung baru DPR yang kemarin yang mencapai 1,2 Trilyun. 1.2 Trilyun kemarin sempat kita batalkan dalam merealisasikannya karna nominalnya yang besar dan fasilitasnya yang tidak wajar.
2. Renovasi Ruang Rapat Anggota Banggar DPR
Para anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, akan segera menikmati ruang rapat yang baru. Setelah BURT DPR memastikan telah melakukan tender senilai 20 miliar rupiah pada Oktober 2011 lalu.
Renovasi ruang rapat Banggar ini menuai kecaman karena, spesifikasi yang dinilai terlalu mewah. Ruang rapat seluas 780 meter persegi, itu nantinya akan diisi dengan barang-barang kualitas nomor wahid. Dimulai dari kursi-kursi impor, 2 Tv Plasma besar ruangan yang sejuk dengan pendingin ruangan, semoga fasilitas-fasilitas tersebut tidak memanja mereka dan membuat mereka terlelap dalam rapat nanti
3. Papan Selamat Datang DPR
Proyek lain yang mengundang decak kagum adalah pemasangan dua layar LED yang akan menampilkan wajah para pimpinan DPR dan juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota dewan.Tidak tanggung-tanggung, biaya pemasangan layar berukuran 3x2 meter yang dipasang diatas tiang bulat setinggi 3 meter ini mencapai Rp 4,8 miliar rupiah.
Kalau dipikir, untuk apa menampilkan wajah para pimpinan DPR tersebut?, bukannya itu seakan meng-agungkan mereka. Sebaiknya mereka membuat iklan layanan masyarakat ditelevisi-televisi tentang transparansi proyek DPR saja dengan menampilkan wajah para pimpinan DPR yang mungkin bisa dilihat seluruh indonesia ini, sekalian mengasah bakat akting mereka jugalah.
4. Renovasi Tempat Parkir Motor
Gedung DPR seperti tidak henti-hentinya membenahi diri. Proyek ambisius lain adalah renovasi tempat parkir motor. Tempat parkir yang terletak di sebelah barat Gedung DPR ini akan diperluas dengan estimasi biaya mencapai 3 miliar rupiah.
Tempat parkir motor itu sendiri dirancang dua tingkat, dan mampu menampung lebih dari 2000 motor perhari. Renovasi ini sendiri sudah berlangsung dan diperkirakan akan segera selesai awal tahun ini juga.
5. Renovasi Toilet
Pada awal tahun 2012, publik dikejutkan dengan pengumuman akan dilakukan renovasi menyeluruh terhadap 220 toilet di Gedung DPR RI. Setjen Humas DPR RI, Jaka Winarko mengatakan DPR memerlukan dana sebesar 2 miliar rupiah untuk melakukan renovasi total tersebut.Renovasi diperlukan lantaran, toilet di Gedung DPR terutama di Gedung Nusantara I, tempat para anggota dewan bekerja banyak yang sudah rusak dan bau.
6. Pembuatan Kalender 2012
Menyambut tahun 2012, DPR mengeluarkan kalender tahunan mereka. Kalender yang berisi 13 halaman dan berisi foto-foto kegiatan pimpinan DPR ini dicetak dengan biaya 1,3 miliar rupiah.Dana ini diperlukan untuk mencetak 11200 eksemplar kalender, dimana tiap anggota dewan mendapatkan 20 eksemplar. Pembuatan kalender ini juga menjadi sorotan karena dinilai merupakan bentuk pemborosan anggaran negara. 1,3 Milliar dari rakyat dan untuk wakil rakyat.
7. Pemberian Makan Rusa di DPR
Proyek-proyek di DPR tidak hanya terkait pembangunan fisik semata. Ada proyek lain yang ternyata tidak diketahui banyak orang. Proyek tersebut adalah pemberian makan rusa-rusa yang selama ini ditempatkan di sekitar gedung DPR
Dana yang dialokasikan untuk memberi makan rusa-rusa ini mencapai 598 juta rupiah. Proyek ini mungkin tidak akan mengundang kontroversi apabila keberadaan rusa tersebut jelas wujudnya, namun kenyataan di lapangan tidak seperti yang dibayangkan
Proyek-proyek inilah yang membuat Peng-Galau-an Massal menjangkit seluruh rakyat negeri ini. Bahkan sekarang seorang anggota banggar DPR pun mengundurkan diri dari keanggotaannya karena kebijakan proyek-proyek tersebut.
Disaat negeri ini sedang terjadi banjir dimana-mana, mengapa dana tersebut tidak dialokasikan disana? katanya untuk rakyat, tapi kok mementingkan diri sendiri dahulu.
Disaat masih banyak rakyat kecil yang tidak mendapatkan pengobatan yang layak dimusim penghujan ini, mengapa dana tersebut tidak dialokasikan disana? katanya untuk rakyat tapi kok melupakan mereka yang telah memilih mereka dulu.
Dari sini dapat saya simpulkan bahwa negara ini menganut asas demokrasi yang telah direvisi (mungkin) yaitu:
"Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Wakil Rakyat"
Betul ternyata, DPR "Sumber ke-Galau-an Rakyat" BUKAN "Pemecah ke-Galau-an Rakyat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar