- Tolak kenaikan harga bahan bakar minyak
- Pangkas anggaran negara yang tidak penting
- Transparansi pendapatan negara dari sektor MiGas
- Perbaiki tata kelola dari sektor MiGas
Kamis, 29 Maret 2012
#TolakKenaikanBBM
Senin, 26 Maret 2012
"Aksi dan Masyarakat yang Apatis"
Minggu, 04 Maret 2012
Industri Politik
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah Dialog Kebangsaan yang salah satu pembicaranya adalah salah satu wakil ketua DPR RI. Di dialog tersebut beliau sempat membahas tentang industri politik di Indonesia. Industri yang mencetak orang-orang yang awalnya bukanlah siapa-siapa dan ingin dijadikan sebagai wakil rakyat kelak.
Idealnya Untuk memasuki industri politik menurut beliau memiliki 4 syarat, yaitu:
- Integritas, nilai – nilai yang kita percayai, kita yakini, kita perjuangan, kita pegang.
- Populer, Ketika sosok kita mampu dikenali oleh orang banyak itu merupakan sebuah modal.
- Kompetensi, pemilikan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan.
- Sumberdaya, lebih dibahasakan sebagai modal materi atau kekayaan.
4 syarat diatas menjadi syarat yang harus dimiliki oleh orang-orang yang mendaftar sebagai calon legislatif atau para pejabat tinggi menurut kaca mata ideal. Dilihat dari syarat-syarat diatas bisa dikatakan bahwa tidak ada yang mampu diwakili oleh kelompok masyarakat berekonomi rendah meskipun mereka memiliki kompetensi dan integritas karena mereka pasti akan terbentur pada syarat populer dan sumber daya. Tanpa sumber daya sudah pasti mereka bakalan sedikit mencetak Baliho, kalender, kaos dan media kampanye lainnya seperti yang bisa teman-teman temukan di kehidupan sehari-hari ini. Tanpa sumber daya pula populeritas tak dapat ditemukan.
Beda halnya ketika yang mereka punyai hanyalah sumber daya tanpa integritas, kompetensi dan populeritas. Hanya bermodalkan kekayaan mereka menyebar baliho dan poster-poster disepanjang jalan untuk menghasilkan populeritas. Kompetensi dan integritas dapat dihasilkan seiring sejalan pada saat mereka telah terpilih dilegislatif.
Beginikah bentuk pendidikan politik saat ini? Sebuah bentuk industri politik instan yang hanya menghasilkan pemimpin tanpa moral yang kurang baik karena hanya memikirkan modal kampanye mereka kemarin. Tidak heran jika korupsi di Indonesia memiliki posisi pertama di Asia Pasifik. Posisi pertama lembaga di Indonesia yang terkorup dapat ditemukan di bagian Kabupaten. Sesuatu yang sangat dekat dengan kita, Politik dan Korupsi.
http://www.gatra.com/hukum/31-hukum/8220-pemkab-lembaga-terkorup-di-indonesia
http://www.gangsadar.com/2012/03/peringkat-daftar-10-negara-terkorup-di.html