Minggu, 21 Oktober 2012

Yes Man


Film : Yes Man
Sutradara: Peyton Reed
Produksi : Warner Bros.
Tahun : 2008
Jenis: Komedi, Romantis
Penulis: Nicholas Stoller dan Jarrad Paul & Andrew Mogel,
Berdasarkan buku oleh Danny Wallace
Pemain: Jim Carrey, Zooey Deschanel, Bradley Cooper, Terrence Stamp

Siapa yang tidak mengenal Jim Carrey? Menurut saya dia lah maestro film komedi khas amerika dengan segala lekuk tubuh dan mimik mukanya. Kali ini dia bermain di Film Yes Man. Film yang sangat menghibur dan menyinggung orang-orang yang terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang monoton.

Jim Carrey di film ini berperan sebagai Carl Allen, seorang pegawai bank yang diletakkan dibagian pemberi pinjaman nasabah di Amerika. Sehari-harinya dia menjalankan pekerjaannya tanpa henti seperti robot dan selalu mengatakan “tidak” kepada siapapun sehingga dia terasingkan oleh teman-temannya.  Kejenuhan mulai menggrogoti kepalanya dan sekujur tubuhnya.  

Hingga suatu hari dia mengikuti sebuah seminar motivasi yang disarankan oleh temannya. Seminar motivasi “Yes Man, yes is the new no” yang didalangi oleh Terrence Bundley (Terrence Stamp) berkonsep tentang berkata “ya” dalam setiap kesempatan.  Jawaban “tidak” merupakan contoh bahwa kau menolak kehidupan oleh karena itu kau tak hidup, seperti itulah bentuk motivasi yang diberikan oleh Terrence si motivator. Sejak saat itulah  hidup Carl berubah, melenceng dari rutinitas, dan bertemu wanita baru, Allison (Zooey Deschanel).

Beberapa sentuhan manis dari film ini adalah hubungan Carl dan Allison itu sendiri. Ada sesuatu yang spesial antara Carrey dan Deschanel. Disamping, Deschanel tampil baik di sini dan tokoh Allison adalah tokoh yang menarik sebagai love interest bagi Carl, karena Allison adalah karakter yang easy going, seperti tidak kenal rasa takut, tomboy, mudah bergaul, bersikap masa bodoh, kepribadian yang bertolak belakang dengan Carl. Tapi justru karena perbedaan itulah mereka tampak serasi. Begitu cocok di layar sampai kita pun bisa merestui hubungan mereka sampai rela melupakan hal konyol dan berlebihan yang diumbar film ini. Liburan spontan ke Nebraska adalah bagian paling indah, berwarna dan menarik di sepanjang film

Beberapa pesan yang bisa diambil dari film ini tentunya tidak jauh dari kebiasaannya mengatakan “ya” pada setiap kesempatan. Mengatakan “ya” disini juga ternyata dapat memberikan warna baru dalam kehidupan dari Carl. Mulai dari pertemuan dengan Allison, belajar menjadi pilot, belajar bahasa jepang, belajar main gitar dan lain sebagainya. Semua yang dia lakukan ternyata memberikan dampak positif pada awalnya. Ditengah cerita hal-hal yang dia lakukan berkaitan dengan kehidupannya dan membantu orang-orang sekitarnya.

Kelemahan dari Carl itu sendiri, dia tidak dapat memilih kondisi saat untuk dia mengatakan “ya” dan “tidak”. Sehingga terkadang ada hal-hal yang dia tidak sukai namu tetap dia lakukan. Kata “ya” sendiri itu sebena_nya berfungsi untuk mengawali langkahmu selanjutnya katakan “ya” karena kau tahu dalam hatimu kau ingin mengatakan “ya”.

Mengatakan “ya” seakan memberikan peluang dunia mengenali kita dan kita mengenali dunia. Banyak manfaat yang bisa didapat dari mengenali dunia tentunya sebuah pelajaran untuk menghadapi lingkungan di sisi lainnya. Siapa yang tau kalo menolong seorang tuna wisma malah mempertemukan Carl dengan si Allison? Tidak ada yang tau. Maka, mari mengenal dunia dan mempelajari segala hal namun, tetap mengikuti kata hati untuk melanjutkannya.


Trailer Yes Man

Tidak ada komentar:

Posting Komentar