Sabtu, 03 November 2012

#MTGF; Proses Pengenalan Budaya Dari Dunia Maya untuk Dunia Nyata



Berawal dari hastag #MTGF2012 yang diangkat oleh akun twitter @Jalan2Seru_Mks pada 3 minggu yang lalu. MTGF2012 adalah Makassar Tradisional Games Festival 2012, festival yang coba diadakan oleh akun tersebut dengan tujuan melestarikan permainan tradisional yang nyaris punah. Sekarang saya melihat sepulang sekolah, anak-anak lebih memilih duduk didepan komputer dengan memainkan game online. Sangat kontradiksi dengan kondisi saya dulu, yang langsung menuju tanah lapang dekat rumah untuk memainkan permainan tradisional dengan teman-teman sekitar.


Menurut saya, banyak aspek yang mempengaruhi hilangnya permainan tradisional dari tangan anak-anak saat ini. Beberapa diantaranya yaitu:
  • Kurangnya sarana lapangan/taman untuk media bermain anak dimakassar.
  • Kuatnya pengaruh modernisasi, terlebih pada hal game online
  • Kurangnya pengaruh pemerintah dalam pelestarian budaya permainan tradisional

Melihat beberapa hal diatas, menurut saya wajar jika teman-teman @Jalan2Seru_Mks mengambil inisiatif dengan kegiatan #MTGF2012-nya. Setidaknya selangkah lebih maju dari pada pemerintah yang kurang memikirkan budaya ini.

Dengan bantuan social media dan para penggiatnya, #MTGF2012 berusaha diselenggarakan. Ngetweet, meretweet dan tetap memainkan hastag #MTGF2012 menjadi strategi untuk menarik minat perindu permainan tradisional di twitter. Di Facebook ternyata telah disiapkan strategi juga dengan pembuatan halaman event Makassar Tradisional Games Festival2012 (MTGF2012). Memanfaatkan dunia maya menjadi strategi untuk bisa menyentuh mereka-mereka yang telah beralih ke arah modern dengan melupakan budaya mereka.



Sosialisasi perrmainan tradisional
         di Benteng Somba Opu
Minggu, 28 Oktober 2012. Kegiatan yang direncanakan tersebut mampu terlaksana dengan sangat baik. Penggiat social media dan orang-orang yang merindukan permainan tradisional telah berkumpul dilokasi yang telah ditentukan, di Benteng Somba Opu, Makassar. Melihat jumlah yang hadir membuat saya sedikit kaget, jumlah tersebut tidak bisa saya katakan sedikit karena lokasi saat itu sangat ramai oleh berbagai usia. Gambarannya itu seperti lagi nonton penjual obat keliling, ada yang memegang megaphone dan yang lainnya duduk menonton dengan mengelilinginya. Bedanya ada yang bawa batu, tali dari karet dan perlengkapan permainan lainnya. Kakak dari @Jalan2Seru_Mks ternyata sedang melakukan sosialisasi ulang tentang permainan yang disajikan. 14 permainan yang disajikan pada #MTGF2012 Maccukke' , Enggo’ (petak umpet), Mallongga’(Engrang), Mallogo, Massanto', Mang’asing, Mabbenteng, ThunderDende’, Gebo’Lambasena (main karet), Tar-tarMaggoli’ (main kelereng) dan  Beklan.


Permainan Massanto'
Waktu pada saat itu seakan berhenti dan bisa dikatakan berputar kembali seperti semasa sekolah dasar dulu. Waktu dimana kami bisa menikmati permainan tradisional, baik sedang istirahat sekolah, hingga kami dicari oleh orang tua untuk mandi sore. Waktu saat ini pun sudah sore, seperti dulu baju telah basah bermandikan keringat dan sekarang kami telah terpuaskan dengan nostalgia permainan ini. Kepuasan permainan tradisional menurut saya berada saat kita berjuang mengalahkan teman main kita dengan bermandikan keringat, dan itulah yang saya rasakan kemarin saat bermain Mang’asing. Menjadi bagian dari Kelompok 1 dipermainan Mang’asing membuat saya merasakan kembali kepuasan yang sudah lama hilang.


Permainan Mallongga'
             (Engrang)
Rasanya bohong kalau ada yang tidak merindukan memainkan permainan tradisional mereka ini. Bohong pula kalau ada yang tidak merindukan masa-masa pulang sekolah yang di isi dengan main Kelereng atau main Asing. Bohong juga kalau ada yang tidak pernah bangga sudah mengalahkan temannya main lompat tali. Kebohongan-kebohongan tersebut lah yang telah berhasil dikembalikan oleh event budaya ini.Sekarang saya menganggap bahwa saya anak yang beruntung karena masih dapat menikmati permainan tradisional yang berkembang dilingkungan tempat tinggal. Berbeda dengan anak zaman sekarang yang sudah merasakan dampak besar dari perkembangan teknologi dan mulai melupakan budaya permainan mereka. Maka sekali lagi beruntung lah saya karena masih bisa menemukan akun twitter yang berinisisatif mengenalkan permainan tradisional kembali kepada anak-anak.

Saya sekarang sadar bahwa perkembangan teknologi tidak dapat dihindari karena itu dampak globalisasi dan modernitas, namun semua itu perlu pengecualian yaitu tidak boleh melupakan budaya sendiri. Menurut saya, budaya itu identitas diri kita. Kalau kita melupakan budaya, berarti kita juga melupakan identitas kita tersebut. Seperti manusia yang lupa nama. Untungnya perkembangan teknologi tersebut masih bisa menjadi proses sosialisasi untuk #MTGF2012 dengan memanfaatkan media sosial, ujung tombak  perkembangan teknologi yang menjangkiti kaum muda saat ini. Dari social media lah konsep awal kegiatan ini hadir, dan dari social media lah budaya permainan tradisional diperkenalkan kembali ke dunia nyata.

Selamat menikmati perkembangan teknologi yang ada tanpa melupakan budaya. Mari kembali memainkan permainan tradisional yang dulu sempat terlupa.

Kamis, 25 Oktober 2012

Jika saya menjadi ketua KPK.


Korupsi menurut saya adalah sebuah prilaku penyelewengan uang negara yang dilakukan dengan penuh kesadaran seorang manusia. Korupsi merupakan kejahatan yang lebih jahat dari para teroris atau sipelaku mutilasi Ryan dari Jombang. Mereka semua membunuh dengan terang-terangan. Tidak seperti koruptor yang membunuh perlahan dengan beban kemiskinan yang diberikan kepada korban yang meluas.
Melihat dari sisi inilah, jika saya menjadi ketua KPK saya akan melakukan 3 hukum sosial pula kepada mereka. Hukum yang dapat membuat mereka merasakan dampak dari perbuatan mereka, dan setidaknya ini lebih mulia dari pada proses hukuman mati.
3 Hukum Sosial Koruptor:
  • Museum Koruptor

Museum koruptor berperan seperti penjara yang memamerkan koruptor di Indonesia yang berada dalam sel jeruji, namun tidak untuk melestarikan koruptornya. Museum ini menerima kunjungan dari para pelajar, mahasiswa dan masyarakat lainnya. Didalam Museum ada seorang yang bertugas seperti sipir penjara yang mengajak berkeliling pengunjung untuk menjelaskan kasus-kasus dari koruptor tersebut. Setelah masa hukuman disini selesai wajah mereka masih terpampang dalam museum ini. Hitung-hitung wisata pengetahuan untuk masyarakatlah.
  • Memberikan identitas Koruptor.

Identitas ini berfungsi sebagai tanda pengenal bahwa mereka pernah menyelewengkan uang negara. Identitas koruptor dilekatkan pada segala identitas di negara ini yang berlaku seumur hidup. misalnya, KTP, SIM, Pasport. Dalam pengurusan kartu kredit foto copy KTP sering digunakan untuk proses administrasi dan ketika menunjukkan si koruptor ini menunjukkan KTP nya dia akan dikenali bahwa pernah melakukan korupsi, begitu pula dengan identitas yang lain. Pemberian identitas ini dilakukan setelah hukuman di museum koruptor ini selesai. 
  • Menjadi pekerja sosial.

Menjadi pekerja sosial disini dilakukan sebagai pertanggung jawaban dari hasil pajak yang diambil dikas negara oleh koruptor. Pajak dibebankan pada rakyat, koruptor mengambil hasil pajak rakyat akibatnya mereka harus menjadi pelayan masyarakat. Misalnya, membantu PT Jasa Marga mengecat garis dijalanan. Menjadi pekerja sosial ini dilakukan setelah hukuman di museum koruptor ini selesai.
Koruptor merupakan cetakan dari orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi yang moralnya telah rusak termakan sistem. Untuk membentengi moral dari penerus bangsa ini saya sebagai ketua KPK yang mempunyai strategi.

Strategi Moral Korup Force
·         Pengenalan anti Korupsi pada wajib belajar 9 tahun.
Pengenalan ini berfungsi untuk mengenalkan dan membiasakan kepada siswa bahwa korupsi itu merupakan hal yang tidak baik. Penanaman moral dan etika yang dikemas dalam kurikulum pelajaran diharapkan menghasilkan budaya baru, budaya dengan pembentengan moral secara dini. Pengenalan anti korupsi ini juga masih terkait dengan museum koruptor karena mereka juga dapat mengunjungi para koruptor untuk mengetahui bahwa di Indonesia memiliki makhluk seperti itu namun jangan untuk dibanggakan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hal-hal yang dibiasakan sejak awal akan lebih bisa di terima nantinya. Mereka yang memiliki gelar koruptor itu merupakan jebolan dari perguruan tinggi dan memiliki gelar yang tidak murah. Merekalah orang-orang yang terlambat memilikil moral dan nurani, juga tidak memiliki budaya malu. Semoga hal-hal ini dapat mengenalkan rasa malu untuk perbuatan yang menurut nurani mereka salah, kecuali mereka memang tidak memiliki nurani sama sekali.
Terima kasih.

Minggu, 21 Oktober 2012

Yes Man


Film : Yes Man
Sutradara: Peyton Reed
Produksi : Warner Bros.
Tahun : 2008
Jenis: Komedi, Romantis
Penulis: Nicholas Stoller dan Jarrad Paul & Andrew Mogel,
Berdasarkan buku oleh Danny Wallace
Pemain: Jim Carrey, Zooey Deschanel, Bradley Cooper, Terrence Stamp

Siapa yang tidak mengenal Jim Carrey? Menurut saya dia lah maestro film komedi khas amerika dengan segala lekuk tubuh dan mimik mukanya. Kali ini dia bermain di Film Yes Man. Film yang sangat menghibur dan menyinggung orang-orang yang terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang monoton.

Jim Carrey di film ini berperan sebagai Carl Allen, seorang pegawai bank yang diletakkan dibagian pemberi pinjaman nasabah di Amerika. Sehari-harinya dia menjalankan pekerjaannya tanpa henti seperti robot dan selalu mengatakan “tidak” kepada siapapun sehingga dia terasingkan oleh teman-temannya.  Kejenuhan mulai menggrogoti kepalanya dan sekujur tubuhnya.  

Hingga suatu hari dia mengikuti sebuah seminar motivasi yang disarankan oleh temannya. Seminar motivasi “Yes Man, yes is the new no” yang didalangi oleh Terrence Bundley (Terrence Stamp) berkonsep tentang berkata “ya” dalam setiap kesempatan.  Jawaban “tidak” merupakan contoh bahwa kau menolak kehidupan oleh karena itu kau tak hidup, seperti itulah bentuk motivasi yang diberikan oleh Terrence si motivator. Sejak saat itulah  hidup Carl berubah, melenceng dari rutinitas, dan bertemu wanita baru, Allison (Zooey Deschanel).

Beberapa sentuhan manis dari film ini adalah hubungan Carl dan Allison itu sendiri. Ada sesuatu yang spesial antara Carrey dan Deschanel. Disamping, Deschanel tampil baik di sini dan tokoh Allison adalah tokoh yang menarik sebagai love interest bagi Carl, karena Allison adalah karakter yang easy going, seperti tidak kenal rasa takut, tomboy, mudah bergaul, bersikap masa bodoh, kepribadian yang bertolak belakang dengan Carl. Tapi justru karena perbedaan itulah mereka tampak serasi. Begitu cocok di layar sampai kita pun bisa merestui hubungan mereka sampai rela melupakan hal konyol dan berlebihan yang diumbar film ini. Liburan spontan ke Nebraska adalah bagian paling indah, berwarna dan menarik di sepanjang film

Beberapa pesan yang bisa diambil dari film ini tentunya tidak jauh dari kebiasaannya mengatakan “ya” pada setiap kesempatan. Mengatakan “ya” disini juga ternyata dapat memberikan warna baru dalam kehidupan dari Carl. Mulai dari pertemuan dengan Allison, belajar menjadi pilot, belajar bahasa jepang, belajar main gitar dan lain sebagainya. Semua yang dia lakukan ternyata memberikan dampak positif pada awalnya. Ditengah cerita hal-hal yang dia lakukan berkaitan dengan kehidupannya dan membantu orang-orang sekitarnya.

Kelemahan dari Carl itu sendiri, dia tidak dapat memilih kondisi saat untuk dia mengatakan “ya” dan “tidak”. Sehingga terkadang ada hal-hal yang dia tidak sukai namu tetap dia lakukan. Kata “ya” sendiri itu sebena_nya berfungsi untuk mengawali langkahmu selanjutnya katakan “ya” karena kau tahu dalam hatimu kau ingin mengatakan “ya”.

Mengatakan “ya” seakan memberikan peluang dunia mengenali kita dan kita mengenali dunia. Banyak manfaat yang bisa didapat dari mengenali dunia tentunya sebuah pelajaran untuk menghadapi lingkungan di sisi lainnya. Siapa yang tau kalo menolong seorang tuna wisma malah mempertemukan Carl dengan si Allison? Tidak ada yang tau. Maka, mari mengenal dunia dan mempelajari segala hal namun, tetap mengikuti kata hati untuk melanjutkannya.


Trailer Yes Man

Kamis, 06 September 2012

Rokok Bukan Hidangan pada Acara



Saya sempat melakukan perjalanan di sebuah  kampung  yang juga masih berada dalam provinsi Sulawesi Selatan. Selama semalam saya singgah dikampung tersebut. Kebetulan pada malam itu dikampung tersebut seorang warganya sedang mengadakan acara nikahan, mereka menyebutnya malam mapacci’. Acara yang dilaksanakan 1 malam sebelum acara resepsi untuk masyarakat setempat.

Seusai acara mapacci’ dilanjutkan oleh permainan kartu domino, acara hiburan untuk kaum lelaki tepatnya. Puluhan orang lelaki menempati kursi yang telah disediakan oleh keluarga yang mengadakan acara ini. Tidak lama permainan kartu dimulai hidangan pun dikeluarkan untuk melengkapi acara malam itu. Mulai dari berbagai jenis kue hingga teh menjadi hidangannya, namun tidak lama kemudian masing-masing pemain kartu tersebut diberikan sebungkus rokok dan korek. Ternyata sebungkus rokok dan korek tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah hidangan pula pada acara tersebut. Tidak lama kemudian tenda yang dibawahnya dipenuhi pemain kartu, dipenuhi pula oleh asap rokok yang semakin mengepul.

Bisakah saya mengatakan bahwa acara ini adalah acara sakit paru-paru secara berjamaah? Alasan saya mengatakan hal tersebut karena acara ini sedang difasilitasi untuk menuju ke penyakit tersebut. Jumlah yang hadir pada malam itu pun tentunya sangatlah banyak. Tidak hanya lelaki yang hadir pada malam itu, perempuan pun hadir namun disibukkan pada urusan hidangan makanan dan minuman. Dari sini pun sudah sangat terlihat pembagian perokok aktif dan perokok pasifnya, perokok aktif adalah kelompok lelakinya dan perokok pasifnya adalah yang perempuan.

Sempat saya bertanya dengan kepala desa setempat tentang dihidangkannya rokok pada acara seperti ini, namun ternyata tidak setiap acara rokok dihidangkan, semua tergantung pemilik hajatan tersebut. Dihidangkannya rokok disana mungkin untuk memperlihatkan status ekonomi bagi keluarga tersebut kepada masyarakat atau untuk menjadi daya tarik tentang acara tersebut. Sengaja saya tidak memasukkan gambar seorang perokok disana agar tidak menginspirasi masyarakat yang untuk merokok.

Pada Paginya saya sempat menyinggahi puskesmas Kecamatan setempat. Disana saya menemukan sebuah poster bertuliskan “Jangan ki’ sajikan rokok diacara ta’, Daeng”. Arti tulisan tersebut “jangan sajikan rokok diacara anda, pak”. Penyajian rokok pada acara dikampung-kampung seperti tersebut tentunya akan melahirkan kebudayaan nantinya. Sebuah kebiasaan yang terbawa terus menerus. Ketakutan saya melihat acara tersebut, anak-anak yang melihat bapak-bapaknya merokok pada malam itu akan mengikuti jejak bapaknya karna beranggapan bahwa itu benar. Semoga hanya sekedar ketakutan saya saja.

Jumat, 31 Agustus 2012

Semacam Surat Cinta



Hari ini saya sedang tak punya uang untuk membeli kado untuk kamu. Saya takut menambah jumlah hutang yang sudah terlalu banyak dengan meminjam lagi kepada teman. Saya hanya ingin memberi kamu janji. Sekali lagi.

Kamu boleh memilih salah satu dari beberapa janji berikut ini. sebelum salah seorang di antara kita tersangkut maut, saya akan melunasinya.


  1. Saya akan membawa kamu semalam ke paris atau roma atau kota mana pun di luar negeri yang kamu mau. saya akan membawamu ke sana tanpa perlu kita meninggalkan rumah apalagi memesan tiket pesawat. 

    Saya akan mendekorasi salah satu ruangan di rumah kita kelak menyerupai sebuah restoran di kota yang kamu pilih. seindah dan semirip mungkin. menata ruangan tentu tak terlalu rumit. Saya akan membeli bahan-bahan yang murah dari salah satu toko di sekitar rumah. Saya akan meminta anak-anak kita mengenakan seragam pelayan dan berbicara dengan bahasa dan aksen kota tersebut. mereka akan menghidangkan kepada kita makanan dan minuman khas mereka. S
    eusai makan, kita akan memasuki kamar yang juga sudah ditata serupa kamar hotel paling cantik di kota tersebut. kita akan menghabiskan malam di kamar tersebut. Berdua saja.
  2. saya akan mengajak kamu menginap semalam di salah satu panti jompo. di sana kita akan membacakan sajak-sajak cinta kepada para penghuninya. dengan begitu kita bisa membayangkan bagaimana kelak kalau kita sudah tua.
  3. saya akan membuat sepasang layang-layang. kemudian akan saya ajak kamu ke sebuah padang dan bermain layang-layang sepuasnya di sana. sebab saat itu, mungkin kita sepasang orang dewasa yang mulai ditinggalkan jiwa kanak-kanak. dengan bermain layang-layang sambil menikmati senja hari, kita kembali sepasang anak-anak.
  4. saya akan menghidupkan kamu dari tidur-mati di sebuah tengah malam, memasang baju hangat ke tubuhmu dan sepatu pendaki di sepasang kakimu. saya akan mengajak kamu mendaki sebuah gunung. perjalanan mendaki selama beberapa jam dalam kegelapan akan menyiksa kita berdua. saat tiba di puncak gunung saya akan memanggang roti dan mengeluarkan sari jeruk dari tas. kemudian kita sarapan sambil menyaksikan matahari dan kota di bawah kita perlahan bangun pagi.
  5. saya akan mengajak kamu ke sebuah mata air, di hulu sebuah sungai. di sana kita akan mandi sepuasnya sampai tulang-tulang kita paling dingin, hingga kita menangis. kemudian saya akan memeluk kamu hingga tulang-tulang kita paling panas, dan kita tertawa.



penuh cinta,

(calon) kekasihmu 

Kamis, 30 Agustus 2012

Seberapa Pentingkah Pembandingan?



Dalam sebuah ruangan terkadang kita menemukan sebuah benda yang memiliki jenis dan fungsi yang sama satu sama lain, buku misalnya. Masing-masing buku memiliki kesamaan untuk menambah pengetahuan kita sebagai mahluk yang haus tentang pengetahuan namun, masing buku tersebut memiliki cara pembahasaan tentang pengetahuan yang berbeda. Ada buku yang lain menggunakan bahasa ilmiah seperti diruang-ruang perkuliahan. Sedangkan buku yang lain menggunakan bahasa sehari-hari dan mudah dimengerti oleh orang awam. 

Disinilah perlunya pembanding, ketika saya menemukan buku pertama yang menggunakan bahasa ilmiah dalam menjelaskan isi bukunya saat itu pula saya menganggap bahwa buku tersebut adalah buku yang bagus. Semua dikarenakan buku tersebut mampu menghilangkan rasa haus akan pengetahuan selama ini, itu saja. Saya melihat sisi lain ruangan tersebut dan saya menemukan buku kedua. Buku kedua menjadi buku yang lebih bagus dari buku pertama karena memiliki kelebihan dari segi tata bahasa yang menjelaskan dengan ringan namun tetap berbobot. 

Disinilah pembanding mampu membuat kita untuk mencari dan menjadi lebih baik. Ketika kita dewasa dalam memandang suatu pembandingan maka kita akan berkembang. Terkadang ada yang memaknai pembandingan seperti celaan dari objek pembanding tersebut, namun sebenarnya kita dapat memaknai bahwa itu bisa menjadi saran untuk diri kita agar lebih baik. Pembandingan merupakan kritik tidak langsung, kritik yang halus sehingga butuh kepekaan dalam memaknainya. Disinilah perlunya pembandingan dan sifat dewasa dalam menanggapi pembandingan tersebut.

Selasa, 19 Juni 2012

Freedom Writers


Film : Freedom Writers
Sutradara: Richard LaGravenese.
Produksi: Paramount Pictures.
Tahun: 2007.
Penulis Naskah: Richard LaGravenese.
Pemain: Hilary Swank, Scott Glenn, Imelda Staunton, Patrick Dempsey, dan masih banyak lagi.


Kali ini saya akan bercerita tentang Film Freedom Writers yang diangkat dari kisah nyata. Film yang dapat dinikmati sejak tahun 2007 berkisah tentang sebuah kelas yang berada di sebuah lingkungan sekolah di Long Beach, California, yang sangat rasisme. Kelompok ras sangat jelas terlihat disekolah ini misalnya, ras kulit putih, kulit hitam, ras Kamboja dan ras Latin. Kelompok ras yang terjadi didalam sekolah tersebut akibat dari perlakuan lingkungan diluar sekolah dan membentuknya juga didalam sekolah. Kelompok ras tersebut perlahan berubah menjadi genk yang saling memperebutkan wilayah satu sama lain untuk mendapatkan kebanggan dan kehormatan bagi rasnya tersebut. Seperti itulah gambaran lingkungan yang terjadi sebelum seorang guru Erin Gruwell (diperankan oleh Hillary Swank) mencoba merubah mindset setiap muridnya tentang ras.

Awalnya Erin adalah seorang guru yang belum mempunyai pengalaman mengajar. Dikelas Erin juga sering tak dihargai ketika mengajar. Hingga pada suatu ketika dia sadar bahwa telah terjadi kesalahan sudut pandang yang diterima oleh murid-muridnya dari lingkungannya. Erin menganggap bahwa kesalahan mereka pada kebencian mereka terhadap ras lain dan mengagungkan ras nya sendiri. Cara awal yang dilakukan oleh  Erin untuk menumbuhkan minat belajar dan memecahkan kesalahan berpikir muridnya adalah dengan mengenalkan mereka Holocaust. Holocaust merupakan pembantaian sekitar enam juta orang Yahudi yang dilakukan secara sistematis, birokratis dan disponsori oleh rezim Nazi. Holocaust sangat dekat dengan kondisi lingkungan tersebut karena sudut pandang masyarakat tentang tingkatan ras sedang sama-sama terjadi, itulah alasan dari  Erin  untuk mengenalkan Holocaust.

Pada dasarnya manusia akan tumbuh semangat belajar dan ingin tahunya jika hal tersebut sangat dekat dengan dirinya tersebut, Holocaust misalnya. Kondisi dimasa zaman Holocaust dianggap pula sama kondisinya dengan yang dirasakan oleh murid-murid tersebut. 

Cara selanjutnya adalah dengan memberikannya jurnal yang dibuat untuk menuliskan apa yang mereka inginkan, rasakan, dan alami. Setelah membaca beberapa jurnal mereka,  Erin menyimpulkan bahwa kekerasan geng antar ras telah mereka dapatkan sejak kecil dan terbawa hingga kini. Bagi  mereka kehormatan ras mereka adalah segalanya, inilah yang salah dan inila yang harus dirubah. Dari sini lah mereka diajak secara tidak langsung untuk menjadi penulis oleh  Erin . Kemampuan menulis mereka ditumbuhkan pula dengan diberikan buku bacaan yang tidak jauh dari kehidupan mereka, misalnya Durango Street dan  The Diary of a Young Girl. Durango Street adalah buku tentang anak-anak yang memasuki kehidupan genkster karena tuntutan lingkungan sedangkan The Diary of a Young Girl merupakan buku yang menceritakan tentang kisah perempuan korban rezim Nazi di zaman Holocaust.

Buku Durango Street     
Buku The Diary of Young Girl
Menjadi penulis tanpa pernah membaca buku tentu adalah kemustahilan, inilah yang saya dapatkan dari film ini. Kemampuan menulis di jurnal kian berkembang karena pola berpikirnya terbuka oleh bacaannya. Mereka melihat kondisi diluar sana dari buku tersebut. Kondisi dimana kelas ras unggul melakukan intimidasi psikologi kelas ras bawah dan ternyata masih ada perjuangan kesamaan hak untuk terbebas dari kelas-kelas ras. Referensi tulisan mereka juga berasal juga dari buku bacaan tersebut dan tidak hanya bersumber dari opini sempit mereka. Dari sinilah mereka mencoba merubah juga kelas-kelas ras yang ada dikelas mereka karena ternyata mempunyai hak atas pendidikan, keamanan, dan lainnya yang sama sebagai manusia. Dari tulisan ini lah mereka menjadi penulis kebebasan nntinya.
Didalam film ini juga menunjukkan bahwa pendidikan itu janganlah bersikap monoton atau kaku. Didalam kelas Erin sering menerapkan metode pengajaran yang aktif kepada muridnya. Beberapa interaksi yang dilakukan bisa melalui games, musik, film dan yang lain, tapi tetap tidak terlepas dari konsep pembelajaran. Hal itulah yang membuat murid-murid lebih mempunyai semangat belajar, tidak seperti kondisi realita yang ada, ruangan kelas tidak ada bedanya seperti mimbar bagi penceramahnya. Erin juga sering melakukan kunjungan ke museum dan melakukan diskusi kepada korban Holocaust meskipun tak ada program semacam ini di kurikulum sekolahnya.

Film bergenre drama ini merupakan rekomendasi terbaik kepada orang-orang yang senang mengabdikan dirinya kepada masyarakat sebagai pendidik. Orang yang mempunyai tujuan mulia dengan mengubah orang-orang yang dianggap tak tahu apa-apa menjadi orang yang lebih berguna tanpa memikirkan jarak pengetahuan yang dimiliki antara pendidik dan murid.
Trailer FreedomWriters

Minggu, 13 Mei 2012

Kamera Lubang Jarum

Contoh kamera lubang jarum

Hari ini saya diajak oleh Cia' untuk hunting foto dengan sebuah kamera yang tak biasa dan diajak mengenal sebuah komunitas baru yang berdiri di Makassar, Komunitas Lubang Jarum Indonesia nama komunitas itu. Media yang sering saya liat digunakan dalam komunitas ini adalah Kaleng rokok, kaleng biskuit, bekas minuman teh yang berbentuk kotak dan masih banyak lagi. Sebenarnya saya sedikit bingung dengan proses penjepretan menggunakan kamera ini tapi saya akan coba menjelaskannya secara sederhana.

  • Isi media kamera dengan kertas foto negatif diruangan yang tak ada cahayanya sama sekali, ruangan ini sering disebut kamar gelap. Dikomunitas ini kamar gelap dibuat dengan bisa dipindah tempatkan.

      Contoh Kamar gelap yang digunakan.
  • Pastikan kertas foto tidak terbalik dalam proses pemasangannya dikamar gelap.
  • Media kamera yang digunakan pastikan memiliki lensa (lubang sekecil jarum) sebagai tempat masuknya pantulan objek dari sinar matahari yang telah disorot.
  • Waktu pengambilan gambar sangat dipengaruhi oleh panas matahari dilokasi, jika terlalu lama gambar akan terlihat hitam, jika terlalu cepat gambar yang dihasilkan hanya putih saja.
  • Objek telah diambil dari media kamera lubang jarum, proses pencucian gambarnya juga harus dilakukan dalam kamar gelap. Didalam kamar gelap telah tersedia beberapa cairan untuk mencuci foto dari kertas foto negatif tersebut. Beberapa cairan tersebut antara lain: cairan Developer, cairan Fixer, dan Cuka.
  • Setelah dicuci oeh cairan tersebut gambar akan terlihat jelas dikertas foto tapi masih perlu di bilas oleh air biasa.

Hasil gambarnya Cia' 


Hasil gambar teman-teman yang lain


Contoh foto

contoh foto

Dalam 5 kali pengambilan gambar hasil yang berhasil bisa hanya satu gambar saja. Beberapa kesulitan dari penggunaan kamera ini adalah penghitungan waktu dalam pengambilan gambar terlalu lama / atau terlalu cepat, Kertas terbalik dalam pemasangan, Kamera terbuka sewaktu kertas telah terisi didalammnya, dan masih banyak kesulitan lainnya. Kesulitan itu kemudian hilang ketika kita telah terbiasa, insting pengambilan gambar kita juga semakin terasah oleh pengalaman. Kunci untuk menghasilkan gambar yang bagus itu sebenarnya hanya terus mengasah pengalaman tersebut dan tidak merasa bosan untuk mencoba. Beberapa orang yang saya temukan berhenti mempelajari kamera ini karena merasa tidak pernah berhasil dalam mengahasilkan gambar yang diinginkan tapi, disitulah seninya dari kamera ini. Kepuasan yang didapatkan dari proses yang dikatakan sulit itu jauh lebih terasa nantinya. Mari belajar dengan hal yang baru.

Selasa, 01 Mei 2012

May Day Hari Buruh Sedunia

Google.com
May Day adalah peringatan hari buruh internasional yang mulai ditetapkan pada tanggal 1 Mei 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions di Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss. Kongres itu pun dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja di berbagai belahan dunia.

May Day sendiri lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat. 

Kaum kapitalis untuk mendapatkan keuntungan yang besar pasti akan memanfaatkan kaum pekerjanya karena kaum pekerja memiliki tenaga dan waktu dan itulah yang menjadi sumberdaya bagi kaum kapitalis. Mereka (kaum kapitalis) berusaha mendapatkan keuntungan yang besar dengan mengorbankan tenaga dan waktu bagi kaum pekerja. Kerja 20 jam sehari adalah bukti nyata bahwa kaum pekerja tak dimanusiakan lagi. Tak ada bedanya mereka dengan robot jika diberikan waktu untuk 20 jam untuk bekerja.


Google.com


Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Google.com

Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.

Kekuatan buruh atau kaum pekerja tidaklah kecil dinegara manapun. Proses perekonomian mampu mengalami macet dalam perputaran jika terjadi pemogokan buruh meskipun hanya sehari. Semua bisa tak terjadi jika kesejahteraan kaum pekerja juga mampu diperhatikan oleh si pemilik modal namun, apakah mereka mampu berpikir kesejahteraan orang lain jika mendahulukan kesejahteraan pribadi? Hubungan yang saling membutuhkan seharusnya mampu pula menjadi dasar dalam pekerjaan. 

Kaum pemilik modal sudah pasti adalah mereka yang memiliki modal atau harta untuk menjalankan suatu usaha sedangkan kaum pekerja adalah kaum yang hanyalah mengandalkan tenaga dalam melakukan pekerjaannya. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sudah pasti kaum pekerja akan bekerja untuk mendapatkan upah hasil kerjanya. Disinilah kaum pemilik modal melakukan permainan untuk mendapatkan tenaga pekerja yang banyak namun dengan membayar upah yang murah. Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. 

Di May Day tahun ini salah satu isu nya tentang isu outsourching atau tenaga kerja lepas. Outsourching menjadi alasan yang baik untuk tidak terikat kontrak dengan kaum pekerja agar mampu kapan saja menghentikan mereka tanpa pesangon apapun di akhir kerja. Beberapa minggu yang lalu saya sempat mengunjungi sebuah pabrik yang terletak di Kawasan Industri Makassar dan saya menemukan seorang yang berstatus outsourching selama lebih dari 7 tahun. Hak untuk menjadikannya tenaga kerja tetap yang ingin pekerja ini dapatkan dari perusahaan di 1 Mei tahun ini. Semoga penghapusan outsourching mampu menjadi solusi untuk kesejahteraan para kaum pekerja

Senin, 30 April 2012

Televisi


Penulis: Raymond Williams
Judul Buku: TELEVISI
Penerbit: Resist Book
Tahun penerbitan: 2009
Jumlah halaman: 218

Buku ini membuka pemikiran kita tentang Televisi yang telah mengubah dunia kita tentunya. Kalian semua pasti tidak asing lagi dengan media penyiaran yang satu ini. Orang-orang terkadang menganggap televisi sebagai kotak yang penuh dengan hiburan semata. Mereka terjebak dengan program-program penyiaran tersebut. Program-program yang disajikan sebenarnya tak lepas dari kepentingan-kepentingan beberapa pihak. Politik dan pemilik modal menggunakan televisi sebagai kontrol sosial. Kemampuan televisi untuk menyebarkan informasi kedua tercepat setelah internet dan itulah alasan mereka menyisipkan kepentingannya.

Buku ini memiliki beberapa Bab yang tentunya menarik untuk di baca, yaitu:
  • Teknologi televisi dan masyarakat
  • Lembaga-lembaga penyiaran televisi
  • Bentuk-bentuk tayangan televisi
  • Pemrograman acara televisi: distribusi dan alur rangkaian acara
  • Dampak-dampak dari kehadiran televisi
  • Teknologi alternatif, pemanfaatan alternatif
Buku ini menurut saya sangat bagus karena mampu membuka tujuan-tujuan yang disisipkan dari sebuah teknologi. Media sosial yang selama ini dimanfaatkan sebagai sumber informasi pun mampu mengalami pembiasan atau dibiaskan oleh beberapa kelompok. Acara debat kandidat menjelang pemilihan kepala pemerintahan yang ditayangkan di televisi mampu di design sedemikian untuk membentuk mindset kita tentang calon pemimpin yang ideal. Proses komunikasi 1 arah menjadi kelebihan dari program televisi tersebut. Kurangnya interaksi dari masyarakat untuk menilai, memberi komentar atau pertanyaan kepada pemimpinnya dimanfaatkan untuk menciptakan debat yang tersistematis oleh si pemilik media.

Program berita yang disajikan di televisi pun tak jauh beda. Berita-berita yang tak biasa, bertemakan kekerasan menjadi bahan yang tak pernah lepas dari pemberitaan saat ini. Keresahan pun tertanam di kepala sang penikmat televisi. Peran edukasi yang seharusnya hadir ditelevisi pada setiap program-programnya tak terlihat disini. Terlebih pada berita-berita investigasi yang kini semakin banyak hadir di televisi swasta kita saat ini. 

Dibuku lain yang ditebitkan oleh resist book yang berjudul Demokrasi Tidak Untuk Rakyat sempat disinggung tentang peran media dalam menciptakan iklim demokrasi. Sebagaimana yang dikatakan Williams, teknologi itu adalah "alat-alat kontemporer untuk melakukan revolusi panjang menuju terciptanya demokrasi yang terdiidik dan partisipatoris", namu teknologi juga bisa menjadi alat bagi apa yang dia sebut sebagai aksi kontra-revolusi dimana didalamnyya kekuatan-kekuatan kapital merasuki setiap butir berharga dari kehidupan kita sehari-hari, kini itulah yang terjadi media kontra-revolusi.

Dihalam terakhir bukunya Williams meninggalkan prasayarat bagi suatu aksi di masanya, maupun di masa kini, "Informasi, analisis, pendidikan, dan diskusi". Semoga menjadi bekal untuk sebuah perbaikan.

Kamis, 26 April 2012

Program Televisi yang Berkualitas


Hey.. ketemu lagi kalian penikmat TV. Belakangan ini saya masih senang membahas tentang TV, salah satu alat elektronik yang saat ini tak pernah berhenti menyiar sehari-hari (kecuali Trans 7). Taukah kalian bahwa didalam siaran TV sehari-hari banyak siaran-siaran yang tak sehat. Bentuk ekspolitasi tubuh permpuan, berita kekerasan, dan beberapa kondisi penyiaran yang bersifat kurang baik bagi para penikmatnya.

Hari ini saya akan mencoba membagi sedikit pencerahan tentang program-program yang berkualitas menurut bapak Rusdin Tompo, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan (KPID SulSel):
  • Siaran yang memberikan inspirasi, ide dan gagasan. Beberapa siaran yang lebih sering hadir pada pagi hari dikategorikan program berkualitas karena mampu memberikan inspirasi, ide dan gagasan untuk pemirsanya. Ruang lingkup yang dibahas pun tak jauh dari bisnis dan wirausaha. Contoh: Coffe Break dari TVONE yang hadir setiap pagi dan beberapa program dari TV lain yang hadir di akhir pekan.

  • Motivasi, program TV yang berkualitas merupakan program yang memberikan motivasi di dalam tayangannya. Setiap hari tentunya berbagai dinamika permasalahan menghampiri dikehidupan sosial kita. Program ini bertujuan agar kita mampu menghadapi permasalahan tersebut dan tidak terjebak dalam keadaan sehari-hari ini, tentunya dengan sedikit cerita-cerita motivasi dari para orang-orang yang membawakannya.

  • Tidak dengan ekspoitasi tubuh. Bisa kita lihat tayangan saat saat ini serba mempertunjukkan bagian tubuh perempuan. Tak jauh beda nya televisi seperti KFC dalam program-program hiburannya yang terkadang mengedepankan dada dan paha. Saya realistis bahwa pemirsa lebih terhibur dengan tontonan seperti itu, tapi apakah itu mendidik? kalian yang menilai. Beberapa acara musik saya lihat terkadang menampilkan hal yang mengeksploitasi tubuh. Dalam jam penayangan pagi pun sudah kita bisa dapati hal ini. Dahsyat dari RCTI dan Inbox dari SCTV yang berhasil mempersembahkan tayangan berunsur eksploitasi tubuh.Pada malam hari pun bisa kita lihat program acara televisi yang mengumbar kemolekan tubuh. Konsep acaranya pun beragam mulai dari talkshow hingga kuis tengah malam.

  • Tidak ada unsur kekerasan. Beberapa waktu yang lalu kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak tumbuh pesat dengan ditayangkannya WWF SmackDown di TVONE. inilah alasannya mengapa kekerasan dilarang oleh KPI untuk ditayangkan, semua karena anak-anak tersebut meniru apa yang mereka lihat di televisi. Kekerasan juga ditampilkan pula di program berita-berita ditelevisi. Aksi demonstrasi anarkis diputar ulang sepanjang hari oleh program berita. Aksi kekerasan di minimarket oleh geng motor yang ditayangkan melalui rekaman CCTV ditelevisi mampu memperngaruhi pemikiran geng motor didaerah lain untuk bertindak seperti yang dilihat ditelevisi. Tidak lama setelah penayangan kekerasan diminimarket tersebut, kekerasan oleh geng motor didaerah lain menunjukkan eksistensinya dengan kekerasan pula. Akhirnya, penayangan kekerasan ditelevisi ternyata menghasilkan kekerasan baru didunia nyata.

  • Menghibur, point ini menjadi alasan utama mengapa mereka tak berhenti duduk didepan televisi. Hiburan yang tentunya menjadi santapan mereka kaum menengah kebawah. Mereka lah yang lebih sering menghabiskan waktu untuk mencari hiburan ditelevisi, semua dikarenakan mereka memiliki waktu luang yang lebih besar jika dibandingkan kaum menengah keatas yang lebih menghabiskan waktu dengan bekerja. Hiburan yang berkualitas tidak mesti menampilkan kekerasan untuk menciptakan tawa seperti program Opera Van Java dari TRANS TV. Hiburan yang berkualitas adalah hiburan yang tidak dibuat-buat atau berlebihan semua tercipta secara natural dan tentunya mengandung nilai edukasi.

  • Membela kepentingan publik. Terkadang kepentingan pemilik modal atau pemilik stasiun televisi mempunyai peluang yang besar untuk melakukan intervensi atas siaran yang ada. Intervensi inilah yang harus dihindari karena program televisi yang berkualitas adalah program yang tidak mengenal keberpihakan kepada siapapun.

Beberapa point diatas saya dapatkan dari seminar yang diselenggarakan ATVSI di universitas saya beberapa hari yang lalu. Disela-sela waktu seminar pak Rusdin Tompo mengatakan bahwa, "Mulai sekarang matikan televisimu dan lakukan hal-hal yang jauh lebih produktif dihidupmu". Dari sini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa televisi adalah media hiburan yang dibutuhkan disela-sela waktu senggang namun kita hidup tidak hanya untuk menerima hiburan yang tak henti-henti ini setiap harinya karena ada hal yang lebih produktif yang bisa kita lakukan untuk diri kita dan diri orang lain tentunya. Maka, MATIKAN TV SEKARANG!!

Senin, 23 April 2012

Iklan di Televisi

Ilustrasi TV menjebak masyarakat dengan penayangannya
Pada bagian ini kita akan membahas iklan pada Televisi. Mereka yang sering duduk didepan televisi pasti sering pula melihat iklan-iklan dalam televisi tersebut. Iklan pada umumnya adalah media mempromosikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. Sedangkan televisi salah satu adalah media untuk menyampaikannya kepada masyarakat selain melalui poster, koran dan papan-papan besar dipinggir jalan. Televisi digunakan sebagai salah satu media iklan karena penyampaian pesan penawaran kemasyarakatnya akan jauh lebih luas dari pada koran, dan papan-papan besar yang bersifat terbatas.

Pada awalnya iklan televisi telah ada sejak adanya masyarakat kota dan akan semakin meningkat dengan berkembangnya perdagangan yang dilakukan masyarakat-masyarakat kapitalis awal. Hingga saat ini iklan telah menjadi fitur yang tak dapat lepas dari perkembangan televisi. Sudah jelas karena sumber pendanaan utama dari televisi. Televisi mengiklankan barang atau jasa yang ditawarkan dan televisi menerima pembayaran hasil dari pengiklanan tersebut dari si produsen. Begitulah hubungan timbal baliknya. Semakin banyak iklan yang ditayangkan, semakin berkualitas pula tayangan televisi tersebut. 

Kegiatan mensponsori program acara-acara televisi ini oleh para pemasang iklan memiliki dampak yang lebih dari sekedar pemberitahuan untuk membeli suatu nama produk tertentu. Sebagai suatu rumus komunikasi, kegiatan ini mendeterminasi apa yang akan dijadikan prioritas: Kegiatan ini menjadi petunjuk nyata mengenai sumber riil dari gerak sosial. Di Amerika pemasang iklan mampu turut ambil bagian dalam pemilihan dan pengambilan ide-ide dan skenario acara televisi tersebut, berpengaruh positif untuk pengembangan isi acara dan berpengaruh negatif terhadap tema dan ide-ide tertentu karena akan lebih menonjolkan untuk menawarkan produknya dari pada inti acara tersebut. Nah..kemudian jangan heran jika iklan lebih mendominasi tayangan televisi karena saat ini iklan tidak lagi berfungsi sebagai sisipan dari acara-acara televisi tersebut.

Banyak iklan televisi, terutama di televisi swasta dengan berbagai gaya yang digunakan untuk merekomendasikan barang-barang para pemilik modal tersebut. Sementara iklan-iklan yang disiarkan dalam jaringan stasiun juga semakin banyak. Berikut ini ada beberapa medium-medium yang digunakan pemilik modal untuk mengiklankan barang-barangnya. Misalnya:


  • Situasi-situasi dramatis yang bersifat umum dan berlaku sehari-hari, ekspresi bingung, gembira, sedih, dan ekspresi lainnya. Contohnya bisa kalian liat bagi mereka yang sering duduk didepan TV sejak pukul 21.30,mereka mulai dapat menyaksikan iklan-iklan rokok dari berbagai merek. Iklan rokok di TV mulai ditayangkan hanya pada malam hari sebenarnya bertujuan untuk membatasi calon konsumen rokok yang masih anak-anak. Iklan-iklan rokok saat ini tak lagi memperlihatkan gambar-gambar rokok didalam iklan mereka. Sekarang iklan rokok lebih menonjolkan kehidupan-kehidupan anak muda yang digambarkan dengan penuh ekspresi kebebasan khas anak muda.

    Iklan rokok menurut saya lebih mononjolkan berbagai ekspresi dalam penayangannya. Inilah yang menjadi daya tarik dari iklan rokok menggunakan latar belakang kehidupan anak muda yang senang dengan kebebasan. Anak muda lebih cenderung senang dengan kebebasannya karena bagi mereka kebebasan itu sexy, 
Iklan Sampoerna A Mild

Iklan A Mild
  • Salah satu medium pengiklanan selanjutnya adalah dengan cara hiburan, menari dan menyanyi dengan diselingi merek produk tertentu di akhir kegiatan hiburan tersebut. Teman-teman bisa melihat di iklan Mizone yang belakangan ini sedang mempopulerkan sebuah gerakan menari disamping mempromosikan produknya itu. Dance flash mob bisa dilihat disetiap iklan Mizone unsur hiburan sungguh kental terasa dalam iklan ini.


Iklan Mizone yang menggunakan unsur hiburan dalam penayangannya.

  • Medium selanjutnya bisa dilihat pada acara-acara yang melakukan kegiatan jalan-jalan, melancong ke daerah-daerah dan disela-sela acara tersebut. Disetiap acara jalan-jalan di televisi pasti memiliki sponsor yang memanfaatkan acara tersebut untuk mengiklankan dagangannya di sela-sela acara. Mungkin bisa dilihat pada acara-acara perjalanan yang menggunakan transportasi udara misalnya, disela-sela acara perjalanan tersebut ada bagian untuk mengiklankan atau mempromosikan jasa transport tersebut oleh si artis yang menjadi peserta jalan tersebut.

    Contoh lainnya bisa kita liat disalah satu acara musik ditelevisi swasta yang disponsori oleh sebuah provider selular. Disela-sela acara tersebut kegiatan mempromosikan provider selular tersebut sangat rutin dilakukan sehingga saya pun terkadang heran yang mana iklan dan yang mana acara televisinya itu sendiri. Mereka menjadi satu kesatuan.  
Beberapa medium atau cara pengiklanan yang sedang populer ini kian diterapkan dalam perkembangan para pemilik modal tersebut. Pesan-pesan untuk menggunakan produk tersebut semakin rapi tersembunyi. Gerak kapitalis awal yang semakin gencar menggunakan media televisi akan berimbas kepada kita untuk menjadi manusia kosumtif. Mengkaburkan perbedaaan kebutuhan dan keinginan diri. Semua hanya bertujuan agar kita membeli barang yang mereka jual. 

Kesimpulan, iklan selalu menawarkan sesuatu yang sebenarnya kita inginkan bukan butuhkan. Kontinuitas dari penayangan televisi tersebut yang merubah segala keinginan menjadi kebutuhan.Pandai-pandailah melihat iklan agar tak menjadi korban promosi dari kaum pemilik modal tersebut

Senin, 16 April 2012

Senja di Lantai Dua

ilustrasi
Lama tak menghabiskan waktu bersama mu wahai jelita. Sosok yang sekitar kurang dari setahun lalu mampu mengenalkanku tentang indahnya cerita. Cerita yang menurutku tak pernah kurasa dan kudengar lagi selama beberapa waktu yang lalui. kaulah yang membuatku ingin menghadirkan sosok imajinermu kedalam setiap tulisanku. Awalnya kau hanyalah kupandang sebagai orang yang sederhana dan biasa saja. Kau ternyata berbeda ! Sosokmu keluar dari imajinasi awalku, banyak canda dan tawa. Haha.. yaa..itulah dia.. 

Sejak mengenalmu ku bisa mengerti akan arti dari Senja. Senja melihat sawah, rumah, dan sekelompok petani yang sedang memikul gabah. Kita habiskan semua berdua, dengan cerita tentunya. Siapa dirimu, suka, duka, dan cinta menjadi pembahasan seru diawal perkenalan, meskipun untuk hal cinta kita masih memakai bahasa yang tak sederhana agar tak terbaca siapa si pria itu. Haha..  sebenarnya cerita in agak privacy, namun tetap dilakukan untuk menanyakan pendapat tentang si pria. Sambil tertawa mendengarkan duka dari perjalananmu dengan si pria sebenarnya kusengaja agar pembahasan tak terkesan kaku dan berakhir membisu. Menghabiskan cerita sambil menunggu senja sebenarnya hal yang tak biasa karena semua terlalu indah untuk dirasa, meskipun kau telah memiliki pria tanpa nama. 

Seperjalanan pulang, senja telah berganti purnama. Sambil mengendarai sebuah Vespa tua, purnama menambah hadirnya romansa yang menurutnya tak boleh dibiarkan terasa. Dia sungguh setia dengan si pria tentunya. "Hey..sebenarnya semuanya tumbuh dengan tak disengaja", jawabku sedikit memberontak dalam hati yang memang suka dengannya. Itulah awal perjalanan tentang dia dan senja.

Beberapa bulan kemudian kita tanpa sengaja bertemu kembali didepan sebuah resto yang terletak dilantai dua balkon sebuah pusat perbelanjaan dikota ini. Dia sendiri, saya sendiri dan kita berdua dalam kondisi sendiri tanpa teman jalan ditengah keramaian.

Sapaan kepadanya menjadi awal perjumpaan ini.
"hey.. apa kabar? dengan siapa.?" sapaan yang basi namun mempunyai banyak arti.

"hey, kak..Allhamdulillah baik. sendiri saja, kak.. kakak sendiri dengan siapa?" jawabnya dengan memberikan senyum khasnya dengan tambahan ekspresi kaget melihat kehadiranku.

"Hehe..saya juga sendiri.. tadi singgah ke Gramed mau cari buku"
"Sebenarnya sih mau nonton tapi nggak tau mau ngajak siapa, eh.. nonton yukk??" Ajakku.. sekedar bernostalgia dengan waktu yang telah lama disapa oleh kita.

"hemmm.. Bolehlah, kak.." Disambutnya ajakan nontonku saat itu.

Waktu itu sebuah film yang tentunya menjadi incaranku selama ini kami putuskan untuk dinonton, The Woman In Black. Setelah membeli tiket kami memutuskan untuk singgah di resto tempat kami bertemu tadi. Sekedar mengisi waktu untuk menunggu film yang ingin dinonton pada pukul 18.00 nanti. Kembali bercerita, tertawa, bercanda dan semua seperti mimpi saja. lama tak merasa hal ini. Terima kasih semesta akan waktu yang tak terduga.

Jus Melon yang dipesan pun tiba, menemani kedua manusia yang sebenarnya menurutku ada rasa. haha...  Ada pembahasan yang menarik perhatianku, ternyata kau sedang ada sedikit problem dengan si pria. Pria yang selama beberapa bulan terakhir menjadi sosok yang berada disisimu. Tak ingin ku bertanya dan membahasnya lebih jauh, cukup dengan mendengarkan.. yaa.. cukup dengan mendengarkan segala keluhanmu terhadapnya. Tak ingin bahasa dan kata-kataku terkesan mengintervensi atau lebih buruknya terkesan sedang mempromosikan diri untuk menggantikan posisinya.

Perbincangan sore itu sungguh hangat, cukup lama untuk mengingat secara detail setiap perbincangan setahun yang lalu apakah sama dengan sore ini hangatnya tapi, menurutku pembahasan sore ini jauh lebih hangat. Matahari senja yang hangat mampu mencairkan kebekuan hubungan kami yang telah vakum sekian lama. Resto di lantai dua ini mungkin akan menjadi tempat yang mampu mendudukkan kami berdua kembali, menikmati senja kembali, dan bersama kembali. Sehari..meskipun hanya sehari.

Untukmu yang di Jakarta


Selamat panjang umur adekku.
Usiamu hari ini telah mandapat nominal baru.
Nominal yang melambangkan awal kedewasaan dari segi umur.
Nominal yang tak dapat lagi dikatakan sebagai orang yang bau kencur.

17 kini usiamu, @apriliaputria.
Usia yang menurutku adalah langkah kedewasaan.
Berpikir, Sikap dan tutur kata.
Tentang segala hal didunia.

Oh..iya..Jangan lupakan Ibumu.
Jadikan dia orang spesial pertama yang menerima ucapan terima kasihmu.
Tentang 17 tahun kehadiranmu.
dan, Yang mampu membesarkanmu.

Jangan pula melupakan Ayahmu.
Sosok pria yang menurutku telah menjalankan tugasnya
Menjaga Putrinya dari pria-pria yang salah.
Agar kau nanti tak salah langkah, sepertinya

Semoga dirimu masih menjadi @apriliaputria yang ceria
lebih mencari tau arti kehadiran di dunia
Selalu dalam lindungan-Nya.
dan mulai ingin membangun hijabnya supaya lebih cantik dan bercahaya.

Maafkan Mas mu ini yang tak mampu memberikan apa-apa.
Hanya sekedar menuliskan beberapa kata sederhana.
Tanpa ada bingkisan berwarna yang dikirimkan di Jakarta.
Maaf yaa...

Salam rindu Mas mu...

Minggu, 15 April 2012

City of God


Poster film City of God
Judul Film : City Of God


Judul Asli : Cidade de Deus


Pemain : Alexandre Rodriguez, Leandro Fermino, Phellipe Haagensen


Sutradara : Fernando Merelles


Penulis Naskah : Braulio Mantovani (screenplay), Paulo Lins (Novel)


Produksi : 02 Film


Oke... Malam ini saya telah melahap lagi sebuah film yang berjudul City of God. Kota di Brazil yang didalamnya penuh dengan senjata, obat terlarang dan kekerasan. Remaja dan anak-anak sekalipun telah menyentuh ketiga unsur ini. Mungkin bagi setiap kota besar pada umumnya ada ketiga unsur ini.


Film ini diangkat dari kisah nyata Rocket dalam film ini diperan oleh Alexandre Rodriguez. Rocket seorang fotografer muda adik dari Goose salah seorang dari Trio Mortes Gengster kecil di kota kecil tersebut pada tahun 60-an. Bersama dengan 2 temannya yang lain, Hairy dan Snatcher serta ditemani oleh Kid  (adik dari hairy) dan Benny mereka melakukan perampokan. Hingga akhirnya Trio Mortes berhenti sejak terjadinya perampokan yang dilakukan oleh mereka, namun sebuah pembunuhan mampu dilakukan oleh Kid sendiri sehingga membuat Trio Mortez menjadi buronan.


Disini saya melihat karakter anak-anak seperti Kid mampu membunuh dengan mudahnya sungguh tidak mengherankan. Dia dibesarkan dilingkungan yang sudah terbiasa melihat senjata dan kekerasan. Karakter pada dirinya pun terbangun dari yang biasa dia lihat. Seorang anak itu seperti cermin yang mengikuti perbuatan orang dewasa disekitarnya, jika dia besar dilingkungan terpelajar dia akan menjadi sosok terpelajar pula, namun jika dia besar dilingkungan yang terbiasa dengan kekerasan dia akan menjadi sosok yang kasar pula. Difilm ini banyak karakter yang seperti Kid, kurang pengawasan oleh orang tua (keluarga) nya sehingga tidak mampu mengontrol perkembangan si anak. Pendidikan awal seorang anak sebenarnya diawali oleh keluarga, lingkungan kemudian sekolah. Sekolah hanya memiliki waktu yang sedikit untuk mendidik perkembangan anak. Keluarga adalah penyaring, penilai benar atau salah yang kita tangkap dari lingkungan kita, Pada hakikatnya keluarga memiliki nilai-nilai yang di anggap benar dalam lingkup keluarga itu sendiri. Jadi, jika kita sendiri tak pernah meluangkan waktu pada anak kita, jangan heran jika anak tersebut berubah sesuai pada lingkungan mereka hidup sehari-harinya.


Berbeda dengan Kid, Rocket adalah sosok yang sangat tidak menyukai kekerasan, dia lebih memilih  untuk tidak mengikuti semua yang dilihat di lingkungannya, Senjata, obat terlarang dan kekerasan. Bahkan kakaknya sendiri pun tak ingin di ikuti. Dia juga lebih memilih kamera dari pada memiliki senjata.


10 tahun kemudian sosok Kid yang dulunya kecil telah tumbuh dewasa dan telah berganti nama menjadi (Leandro Fermino) Ze. Cita-citanya dulu telah tercapai menjadi seorang gangster dikotanya bersama teman kecilnya dulu, (Phellipe Haagensen) Benny. Berdua mereka menjadi penjual obat terlarang terbaik di kotanya, dengan bantuan polisi tentunya sebagai sosok pelindung dari bisnisnya ini. 


Disini saya melihat, jika kita ingin terlindung dari hukum kita harus memiliki si penghukum itu. Ze dan Benny dapat terlindung dari hukum dikotanya karena dia memiliki sosok penghukum tersebut di tangannya. Ibarat permainan anak-anak monopoly di Indonesia, jika tak ingin masuk penjara kita harus memiliki kartu bebas penjara dan itu diterapkan oleh mereka dan para pegiat kejahatan di kota-kota lainnya.


Di film ini sangat menggambarkan pula keadaan seorang yang kecanduan obat terlarang berada ditangan penjual obat terlarang itu. awalnya hanya mencoba pemberian teman, kemudian menggunakan uang pribadinya, jika uang pribadinya telah habis mulai menjual barang-barang pribadinya dan seisi rumah. Perlahan namun pasti semakin kau kecanduan, semakin kau memperkaya si penjual obat tersebut.

Di film ini yang dapat dipelajari juga tentang peraturan. Pada suatu bagian setelah kematian Benny kota menjadi terasa panas bagi dua kubu penjual, Ze dan Redhead. Redhead mempunyai seorang anggota baru yang dendam kepada Kid karena telah membunuh adiknya dan memperkosa pacarnya, Ned nama anggota baru itu. Dia tidak ingin menjadi perampok dan membunuh seperti kelompok Redhead. Suatu ketika dia melakukan perampokan namun peraturannya tak ingin melakukan pembunuhan. Pada perampokan kedua dia diselamatkan oleh Redhead yang membunuh karna ingin menyelamatkan Ned yang ingin ditembak, yang berarti ada pengecualian dalam peraturan. Perampokan ketiga pengecualian telah menjadi peraturan, boleh membunuh orang yang mengancam. kemudian saya teringat salah satu definisi kebenaran, kebenaran adalah kesalahan yang berulang. Kita melakukan kesalahan, terbiasa, kemudian membenarkan kebiasaan yang salah tersebut.

Diakhir film ini peran Rocket semakin diperjelas. Rocket yang sering mengantarkan koran di sebuah media cetak dikota itu tanpa sengaja hasil fotonya yang berisi foto-foto kelompok Ze dimuat menjadi Headine. Sejak saat itu dia diangkat menjadi fotografer dan diutus meliput perkembangan kota itu. Hingga akhirnya foto terbaiknya adalah gambar kematian Ze dan aksi penyuapan yang dilakukan kelompok Ze kepada polisi. Sekali lagi media menjadi bahasa kebenaran,  bukan karena mengedepankan komersil dari berita tersebut, tapi Rocket menjadikan kamera sebagai bahasa kebenaran.

Film yang menggambarkan realita sosial masyarakat di kota yang memiliki penegakan hukum yang lemah terhadap aksi suap-menyuap dan membuat sebuah kesalahan menjadi mengakar kepada penerus masa depannya kelak. Media cetak disini sebagai media perantara yang membahasakan  kebenaran agar terjadinya sebuah perubahan. Tanpa adanya media mungkin aksi suap-menyuap dibagian penegak hukum sampai saat ini takkan terungkap. Media seharusnya seperti ini tidak berpihak kepada golongan tertentu.

Trailer film City of God