Sabtu, 03 November 2012

#MTGF; Proses Pengenalan Budaya Dari Dunia Maya untuk Dunia Nyata



Berawal dari hastag #MTGF2012 yang diangkat oleh akun twitter @Jalan2Seru_Mks pada 3 minggu yang lalu. MTGF2012 adalah Makassar Tradisional Games Festival 2012, festival yang coba diadakan oleh akun tersebut dengan tujuan melestarikan permainan tradisional yang nyaris punah. Sekarang saya melihat sepulang sekolah, anak-anak lebih memilih duduk didepan komputer dengan memainkan game online. Sangat kontradiksi dengan kondisi saya dulu, yang langsung menuju tanah lapang dekat rumah untuk memainkan permainan tradisional dengan teman-teman sekitar.


Menurut saya, banyak aspek yang mempengaruhi hilangnya permainan tradisional dari tangan anak-anak saat ini. Beberapa diantaranya yaitu:
  • Kurangnya sarana lapangan/taman untuk media bermain anak dimakassar.
  • Kuatnya pengaruh modernisasi, terlebih pada hal game online
  • Kurangnya pengaruh pemerintah dalam pelestarian budaya permainan tradisional

Melihat beberapa hal diatas, menurut saya wajar jika teman-teman @Jalan2Seru_Mks mengambil inisiatif dengan kegiatan #MTGF2012-nya. Setidaknya selangkah lebih maju dari pada pemerintah yang kurang memikirkan budaya ini.

Dengan bantuan social media dan para penggiatnya, #MTGF2012 berusaha diselenggarakan. Ngetweet, meretweet dan tetap memainkan hastag #MTGF2012 menjadi strategi untuk menarik minat perindu permainan tradisional di twitter. Di Facebook ternyata telah disiapkan strategi juga dengan pembuatan halaman event Makassar Tradisional Games Festival2012 (MTGF2012). Memanfaatkan dunia maya menjadi strategi untuk bisa menyentuh mereka-mereka yang telah beralih ke arah modern dengan melupakan budaya mereka.



Sosialisasi perrmainan tradisional
         di Benteng Somba Opu
Minggu, 28 Oktober 2012. Kegiatan yang direncanakan tersebut mampu terlaksana dengan sangat baik. Penggiat social media dan orang-orang yang merindukan permainan tradisional telah berkumpul dilokasi yang telah ditentukan, di Benteng Somba Opu, Makassar. Melihat jumlah yang hadir membuat saya sedikit kaget, jumlah tersebut tidak bisa saya katakan sedikit karena lokasi saat itu sangat ramai oleh berbagai usia. Gambarannya itu seperti lagi nonton penjual obat keliling, ada yang memegang megaphone dan yang lainnya duduk menonton dengan mengelilinginya. Bedanya ada yang bawa batu, tali dari karet dan perlengkapan permainan lainnya. Kakak dari @Jalan2Seru_Mks ternyata sedang melakukan sosialisasi ulang tentang permainan yang disajikan. 14 permainan yang disajikan pada #MTGF2012 Maccukke' , Enggo’ (petak umpet), Mallongga’(Engrang), Mallogo, Massanto', Mang’asing, Mabbenteng, ThunderDende’, Gebo’Lambasena (main karet), Tar-tarMaggoli’ (main kelereng) dan  Beklan.


Permainan Massanto'
Waktu pada saat itu seakan berhenti dan bisa dikatakan berputar kembali seperti semasa sekolah dasar dulu. Waktu dimana kami bisa menikmati permainan tradisional, baik sedang istirahat sekolah, hingga kami dicari oleh orang tua untuk mandi sore. Waktu saat ini pun sudah sore, seperti dulu baju telah basah bermandikan keringat dan sekarang kami telah terpuaskan dengan nostalgia permainan ini. Kepuasan permainan tradisional menurut saya berada saat kita berjuang mengalahkan teman main kita dengan bermandikan keringat, dan itulah yang saya rasakan kemarin saat bermain Mang’asing. Menjadi bagian dari Kelompok 1 dipermainan Mang’asing membuat saya merasakan kembali kepuasan yang sudah lama hilang.


Permainan Mallongga'
             (Engrang)
Rasanya bohong kalau ada yang tidak merindukan memainkan permainan tradisional mereka ini. Bohong pula kalau ada yang tidak merindukan masa-masa pulang sekolah yang di isi dengan main Kelereng atau main Asing. Bohong juga kalau ada yang tidak pernah bangga sudah mengalahkan temannya main lompat tali. Kebohongan-kebohongan tersebut lah yang telah berhasil dikembalikan oleh event budaya ini.Sekarang saya menganggap bahwa saya anak yang beruntung karena masih dapat menikmati permainan tradisional yang berkembang dilingkungan tempat tinggal. Berbeda dengan anak zaman sekarang yang sudah merasakan dampak besar dari perkembangan teknologi dan mulai melupakan budaya permainan mereka. Maka sekali lagi beruntung lah saya karena masih bisa menemukan akun twitter yang berinisisatif mengenalkan permainan tradisional kembali kepada anak-anak.

Saya sekarang sadar bahwa perkembangan teknologi tidak dapat dihindari karena itu dampak globalisasi dan modernitas, namun semua itu perlu pengecualian yaitu tidak boleh melupakan budaya sendiri. Menurut saya, budaya itu identitas diri kita. Kalau kita melupakan budaya, berarti kita juga melupakan identitas kita tersebut. Seperti manusia yang lupa nama. Untungnya perkembangan teknologi tersebut masih bisa menjadi proses sosialisasi untuk #MTGF2012 dengan memanfaatkan media sosial, ujung tombak  perkembangan teknologi yang menjangkiti kaum muda saat ini. Dari social media lah konsep awal kegiatan ini hadir, dan dari social media lah budaya permainan tradisional diperkenalkan kembali ke dunia nyata.

Selamat menikmati perkembangan teknologi yang ada tanpa melupakan budaya. Mari kembali memainkan permainan tradisional yang dulu sempat terlupa.