Rabu, 22 Februari 2012

Solusi Kesalahan Penafsiran

Semiotika..

Sekali lagi saya membahas tentang tanda. Saya hidup dengan tanda. Saya selama ini adalah bagian tanda. Tanda itu bersifat tidak terbatas. Dunia ini adalah tanda. Saya dan dia, tanda.


Tanda itu bersifat multi penafsiran. Semua karena kitalah sebagai penafsir tanda tersebut. Terkadang makna yang kita tangkap atau kita tafsirkan berbeda dengan penafsiran orang lain, itu juga dapat dikatakan multi tafsir. Begitu banyak sudut pandang untuk bisa melihat tanda ini. Misalnya sebagai contoh adalah note ini, ada yang menafsirkan bahwa sebagai media untuk pengetahuanku yang sederhana tentang semiotika. Ada pula yang menafsirkan sebagai bentuk keisengan semata, dan ada pula yang menafsirkan sebagai bentuk kecintaanku terhadap filsafat bahasa. Tak heran jika muncul penafsiran seperti itu, karena pemaknaan setiap orang berbeda-beda.


Sebenarnya terlahirnya note ini sebagai bentuk singgungan terhadap kehidupan tentang petanda dan penanda. Dengan model penulisan seperti bercerita, semoga pengetahuan tentang semiotika dapat dengan mudah terserap, seperti saat membaca Dunia Sophie. Seperti inilah cara agar tak terjadinya pembiasan makna, ada kalimat penjelas tentang makna yang ingin disampaikan meskipun akan menghasilkan makna dan makna yang lainnya.


Namun berbeda dengan saya yang selalu menafsirkannya tanpa menemukan kalimat penjelas, dan akhirnya terjadi kesalahan penafsiran. Kemarin saya mengira saya dan ternyata bukan saya yang dimaksud selama ini. Seperti itulah pembiasan makna nya. Terlalu lama untuk terjebak dalam pembiasan kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar