Senin, 16 Januari 2012

Peng-Galau-an Massal Dibidang Pendidikan

Kali ini saya akan mencoba membahas tentang galau LAGI, tapi dalam jumlah peserta atau galauers yang banyak secara bersamaan, mungkin bisa kita menyebutnya peng-Galau-an Massal. Sebelum dimulai, semuanya sudah tahu galau itu apa? Benar, galau adalah kacau tidak karuan (pikiran). Jadi, bisa dibayangkan belakangan ini banyak orang yang mengalami kekacauan pikiran alias stres.

Salah satu kondisi peng-Galau-an Massal dulu pernah atau sekarang kita rasakan ketika sedang menghadapi Ujian Akhir Nasional baik itu diSMP ataupun diSMA. Pada saat itu kita tidak hanya sendiri yang sedang Galau menghadapi UAN, teman kelas, teman sekolah, sampe teman se-nasional pun menjadi korban peng-Galau-an Massal akibat dari diberlakukannya UAN sebagai standar kelulusan siswa. Saat ini standar kelulusan UAN yaitu:

1. US 40 persen dan UN 60 persen

2. standar minimal kelulusan. Yaitu 5,5 dan boleh ada angka 4.

Benar-benar peng-Galau-an Massal oleh meraka yang sedang duduk dikelas 3 SMP dan SMA. Pantasan saja semuanya sampai stress berat ketika telah mendekati hari ujiannya. Namun itu bisa kita atasi dengan

1. Perbanyaklah baca dan latihan soal Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal

2. Berdoalah pada Tuhan, karena Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Sang Pencipta.

Namun, Sebenarnya peng-Galau-an Massal dibidang pendidikan (SMP/SMA) tidak hanya menjangkit para muridnya, bahkan kepala sekolahnya pun menjadi bagian dari peng-Galau-an Massal itu.Murid ditekan guru agar mendapat nilai baik. Pasalnya, penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah dilihat dari hasil UN. Adapun kepala sekolah tertekan akreditasi sekolah dan ancaman pemecatan berdasarkan hasil UN.Jadi, kepala sekolah tertekan oleh kepala dinas, kepala dinas tertekan oleh bupati, gubernur, dan seterusnya. Jadi, jangan heran ketika terjadi kecurangan yang dilakukan oleh para kepala sekolah, guru sampe simuridnya.

Setiap tahun seakan menjadi permasalahan klasik yang dapat terseleseikan dengan kata "mari bersama-sama memperbaiki kekurangan ini". Mau memperbaiki bagaimana jika kita ternyata malah saling menekan dan saling menyalahkan pihak-pihak penyebab ketidak lulusan para siswa itu.

Apa yang bisa kalian berikan tentang UN tahun ini? *mencoba memecahkan peng-Galau-an Massal yang menjadi permasalahan klasik secara bersama*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar