Senin, 23 Januari 2012

Resensi CJ7




Judul Film: CJ7

Pemain: Stephen Chow, Kitty Zhang Yuqi, Xu Jian, Lam Tze-Chung

Sutradara: Stephen Chow

Penulis Naskah: Stephen Chow, Chi Keung Fung

Produksi: Columbia Pictures Film Production Asia


Pertama melihat film yang dibintangi Stephen Chow ini, yang saya bayangkan pertama sentuhan komedinya sangat kental seperti film sebelumnya yaitu SHAOLIN SOCCER dan KUNG FU HUSTLE, namun ternyata tidak. Sentuhan komedinya tetap ada tapi yang lebih ditonjolkan disini adalah sisi drama hubungan ayah dan anak itu sendiri


Film ini bercerita tentang Stephen Chow yang berperan sebagai Ti, ayah dari seorang anak lelaki yang bernama Dicky. Dicky diperankan oleh Xu Jian. Ti disini sebagai buruh bangunan yang miskin dan tinggal disebuah bekas bangunan tua bersama anaknya Dicky. Berkat kerja kerasnya untuk mencari uang TI mampu menyekolahkan anaknya disekolah elit. Namun karena Ti merupakan dari golongan kelas bawah terkadang dia minder dengan lingkungan sekolah anaknya yang elit.Dari sini saya bisa melihat luar biasa beratnya tugas seorang kepala keluarga (ayah) yang harus mengorbankan dirinya, membanting tulang untuk bisa memberikan sesuatu yang terbaik untuk anaknya yaitu pendidikan yang merupakan bekalnya kelak.


Dicky berada dilingkungan sekolah yang elit, terkadang dia merasa iri dengan teman-teman nya yang memiliki permainan yang bagus dan terbaru pemberian orang tuanya. Disuatu saat Dicky merengek meminta dibelikan mainan oleh anaknya namun dia tidak bisa apa-apa karena kondisinya yang sangat memprihatinkan. Tapi Dicky kemudian menemukan sebuah bola yang merupakan sebuah anjing luar angkasa dan kemudian dinamakan CJ7. Pada akhirnya CJ7 inilah yang akan mengorbankan nyawanya kepada Ti yang meninggal akibat kecelakan kerja.


Meskipun miskin disini Ti selalu menjunjung tinggi yang disebut kejujuran kepada anaknya. Terkadang anaknya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan ayahnya, namun dia merubahnya agar ayahnya bahagia. Bukan, kebahagian yang diinginkan Ti dari sebuah hasil ujian anaknya , namun yang diinginkan adalah sebuah kejujuran.


Sentuhan drama realita kemiskinan yang ingin disampaikan begitu berhasil membangun emosi penonton film ini. Akting yang natural Xu Jian dengan berbagai ekspresinya sangat membantu kesuksesan film ini. Sekali lagi film ini menurut saya sangat unggul dalam bagian ceritanya yang sangat menyentuh.


Setelah film ini selesei saya nonton, pertanyaan pun menyinggahi pikiran saya. Apakah saya bisa menjadi sosok Ti,sosok kepala keluarga yang mampu membahagiakan keluarga saya kelak dengan segala kekurangan saya? Semoga..Aminn..


Saya ingin menutup postingan ini dengan sebuah kutipan dari Dicky tentang ayahnya yang menyukai guru sekolahnya:


“Tak mudah menaklukkan hati seorang wanita, apalagi jika kau tak lucu”

2 komentar:

  1. film yang menarik..

    setiap film yang dibintangi oleh Stephen Chow memang layak untuk dilihat:)

    BalasHapus
  2. MenurutQ maestro film komedi dari bermata sipit cuma dia..
    Jayalah stephen chow..
    Jadikanlah aku muridmu..
    Go..go..go...
    *apasih*

    BalasHapus